Selamat datang di
Regamtho Blog. setelah melihat-lihat isi dari blog ini jangan lupa tinggalkan komentar, saran atau kritik anda demi penyempurnaan blog ini kedepan..
Terima Kasih

Thursday, March 22, 2012

Pertimbangan Pengembangan Kawasan Pariwisata Pulau Maitara

    
                                         

a). Daya tarik wisata dan akses transportasi

          Secara umum, Pulau Maitara memeiliki karakteristik  wilayah yang berbeda dengan pulau tidore daan pulau-pulau lainnya. Industri pariwisata bahari yang potensial di Pulau Maitara mencakup hampir keseluruhan wilayah pantai, kecuali pantai barat.
          Daerah –daerah yang yang potensial untuk di kembangkan sebagai daerah obyek wisata, diantaranya Doe-doe, Ake Baye, Kusulenge dan Pasimayou.

          Pemilihan keempat lokasi ini dengan beberapa pertimbangan :

Ø  Seperti lokasi-lokasi di Pulau Tidore, keempat lokasi di Pulau Maitara ini memiliki ciri dan daya tarik wisata baik untuk wisata pantai (berjemur,berenang,snorkling) maupun penyelaman (diving). Pantai Doe-doe memiliki tipe pantai berpasir putih dengan kondisi terummbu karang di rataan terumbu yang masih baik (hasil kajian lapangan). Terumbu karang bagian depan berbentuk drope off dengan variasi dan kelimpahan ikan karang yang cukup baik. Seperti di Tanjung Jere, daerah objek wisata Doe-doe sangat cocok untuk di kembangkan sebagai salah satu daerah wisata bahari, seprti snorkling, mandi dan berjemur.

Ø  Akses transportasi dengan ibukota Provinsi/Ternate menggunakan jasa transportasi laut speed boat (± 1.25 mil laut/ 10 menit) dari dan ke Pulau Maitara. Sedangkan dari Pulau Tidore, Hanya berjarak 0.5 mil laut/ 4 menit, melalui pelabuhan penyebrangan Rum. Dengan demikian akses dari dan ke ibukota provinsi Maluku Utara maupun ibukota Tidore tidak memiliki kendala berarti.

Ø  Pemerintah daerah Kota Tidore Kepulauan telah melihat potensi wisata di Pulau Maitara, Khususnya pantai Doe-doe. Hal ini ditandai dengan pembangunan sarana pariwisata skala kecil.

b). Hambatan dan tantangan pengembangan wisata Pulau Maitara

          Dalam usaha pengembangan obyek wisata di Pulau Maitara, ada beberapa hambatan dan tantangan yang harus di perhatikan, teutama yang berhubungan dengan infra struktur penunjang, dan kebiasaan destruktif masyarakat pesisir.

Ø  Penginapan skala kecil-besar perlu diadakan, terutama untuk mengantisipasi pertambahan wisatawan mancanegara. Namun demikian, dengan memperhatikan daya dukung wilayah maitar yang relatif lebih kecil dari pulau Tidore, jarak ke Rum yang relatif dekat, maka ketersediaan penginapan skala besar lebih diarahkan untuk dipusatkan di Rum atau Kota Tidore.

Ø  Pengambilan karang batu di alam (rataan terumbu) secara langsung akan mengurangi nilai lingkungan alami objek wisata. Kondisi ini menjadi dilematis ketika masyarakat menjadikan alasan pengambilan karang batu di alam untuk bahan bangunan, jalan, septik tank dan lain-lain sebagi alternatif terakhir. Kondisi demikian memang masih terjadi di mana-mana.

Ø  Pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang peran dan fungsi ekosistem pesisir dan pariwisata bahari masih kurang.

No comments:

Post a Comment